DOKUMEN rahasia milik kantor hukum Mossack Fonseca yang bocor ke publik telah memicu penyelidikan yang dilakukan oleh berbagai media dari seluruh dunia.
Bocoran dokumen yang dipublikasikan pada Minggu (3/4/2016) itu mengungkap dugaan berbagai aktivitas pencucian uang, penghindaran pajak, korupsi, dan perjanjian bisnis mencurigakan yang dilakukan para pemimpin negara, politisi, olahragawan ternama, dan tokoh-tokoh penting dunia lainnya.
The Atlantic melaporkan, Mossack Fonseca adalah sebuah firma hukum berbasis di Panama yang menyediakan jasa pengelolaan bisnis di luar negeri terbesar keempat di dunia.
Salah satu kegiatan bisnis yang dicurigai dari Mossack Fonseca adalah penyediaaan perusahaan-perusahaan tidak aktif atau shell company yang digunakan untuk menutupi kegiatan finansial para kliennya.
Dokumen internal yang kemudian disebut dengan nama Panama Papers itu diterima oleh surat kabar Jerman Soeddeutsche Zeitung sekitar satu tahun lalu dari seorang sumber yang tidak disebutkan namanya, namun baru dipublikasikan kemarin.
Panama Papers mengungkap 'perusahaan-perusahaan' milik 140 politisi, pejabat negara, dan atlet dari seluruh dunia, termasuk di antaranya mantan dan kepala negara/ pemerintahan yang masih menjabat.
Terdiri dari 11,5 juta dokumen dengan file sebesar 2,6TB mengenai 214 ribu shell company dari periode 1970-an hingga 2016, sehingga menjadikannya sebagai kebocoran dokumen terbesar di dunia.
"Dokumen ini membuktikan bagaimana industri global yang dipimpin oleh bank-bank, perusahaan-perusahaan hukum, dan perusahaan manajemen aset secara rahasia mengatur harta milik orang-orang kaya dan terkenal di dunia. Bocoran ini juga ini memberikan informasi ke dunia yang hanya ada di dalam bayangan," demikian tulis surat kabar Soeddeutsche Zeitung.
Sejak menerima bocoran ini setahun yang lalu, Soeddeutsche Zeitung telah berbagi informasi kepada International Consortium of Investigative Journalists dan 100 media massa dari 80 negara.
Sebanyak 400 jurnalis menghabiskan waktu mereka selama satu ttahun untuk mengecek dan mengulas Panama Papers sebelum akhirnya mengumumkan hasil temuan mereka.
Beberapa temuan dari Panama Papers yang dipublikasikan berisi informasi mengenai 72 kepala negara dan mantan kepala negara di antaranya Presiden Argentina Mauricio Macri, Presiden Ukraina Petro Poroshenko, dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Beberapa juga mengungkap penggunaan perusahaan offshore milik orang-orang dekat dari Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Inggris David Cameron, mantan presiden Mesir Hosni Mubarak, mantan pemimpin Libya Muammar Khaddafi, dan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
BACA JUGA:
Meski demikian, kepemilikan perusahaan offshore dan shell company tidak selamanya ilegal. Perusahaan-perusahaan ini biasanya bertujuan untuk memberikan pemiliknya kebebasan untuk memiliki aset yang hanya mendapat pengawasan minimal dari pemerintah. Oleh karena itu, bukan berarti yang namanya termaktub di dalam bocoran dokumen ini melakukan pelanggaran hukum.
Adalah wajar jika Panama Papers disebut sebagai sebagai kebocoran dokumen rahasia terbesar di dunia. Data yang terpapar di dalamnya bahkan jauh lebih besar dari bocoran kawat diplomatik AS yang dipublikasikan Wikileaks dan bocoran data milik National Security Agency (NSA) yang diumumkan Edward Snowden pada 2013.
Tidak menutup kemungkinan apabila Panama Papers ini akan menjadi awal dari berbagai informasi lainnya yang akan muncul di kemudian hari.
Kita nantikan saja bersama. [ikh]
- See more at: http://dunia.inilah.com/read/detail/2285589/panama-papers-bocoran-dokumen-terbesar-di-dunia#sthash.QkOo24Hq.dpuf
loading...
0 Response to "Panama Papers, Bocoran Dokumen Terbesar di Dunia"
Posting Komentar