Sajak terpendek di dunia adalah tentang Syawal. Bertajuk 'Malam Lebaran'. Isinya 'Bulan di atas kuburan.' Karya Sitor Situmorang.
Sajak Sitor Situmorang yang berjudul "Malam Lebaran" di tahun 50-an pernah menjadi fenomenal, karena terlalu pendeknya, isinya cuma satu kalimat saja yaitu: bulan di atas kuburan. Ya, cuma empat kata itu saja. Sajak itu terdapat dalam kumpulan Dalam Sajak(1955). Dari sajaknya yang pendek itu, banyak yang menafsirkan dan itulah nilai sebuah sajak. Menurut Sitor Situmorang, sastrawan 45 yang seangkatan dengan Chairil Anwar itu: " Sajak adalah ibarat sebuah organisma; sesuatu barang hidup, yang bila diletakkan di atas meja analisis untuk diuraikan dengan pisau ilmu bedah ilmu sastra, atau untuk disinari dengan sinar rontgen intelek, ia akan jadi barang mati! ..." Sajak itu sudah 'mati', karena Sitor Situmorang sendiri yang 'membunuh'nya. Pada suatu kesempatan, sepulang dari Kongres Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional di Bali (1957), ia diminta menceritakan proses lahirnya sajak "Malam Lebaran", yang membuat penasaran itu. Beberapa hari setelah lebaran di tahun 1954, di sore hari Sitor berkeinginan halalbilhalal mengunjungi temannya, Pramoedya Ananta Toer di daerah Kober-Jakarta. Ia amat kecewa karena rumah yang dituju sepi orang dan saat sampai sudah malam. Pulang dari daerah perkampungan yang berselokan mampet dan bau itu ia kesasar ke tempat yang penuh pohon tua dan rimbun, serta di kelilingi tembok. Penasaran dengan tembok itu, ia melongok dan melihat pekuburan dengan berbagai ragam bentuk kuburan yang berwarna putih, tertimpa sinar bulan dari sela-sela pepohonan. Ia terpesona dengan pemandangan itu, lupa dengan kekecewaannya. "bulan di atas kuburan" adalah kesan-kesan yang terumus dalam kata-kata. Dari cerita Sitor Situmorang saya memahami sajak atau puisi sebagai sintesa dari pengalaman pribadinya, sehingga bisa lebih berkesan. Boleh jadi berbeda nilai sebuah sajak jika cuma sekedar merangkai kata-kata layaknya main kata-kata, akrobat kata-kata. Kepada teman-teman yang pandai membuat sajak atau puisi tak perlu berkecil hati jika kurang mendapat apresiasi gara-gara terlalu pendek. Tak selamanya yang pendek membuat pendek akal.
Dari berbagai sumber.
loading...
0 Response to "TERNYATA SAJAK TERPENDEK DI DUNIA ADALAH KARYA PUJANGGA INDONESIA"
Posting Komentar