Putri Raja Arab: Gila Belanja, Modis, dan Hampir Dipenjara


Putri Raja Arab: Gila Belanja, Modis, dan Hampir Dipenjara



Kisah putri raja Arab Saudi selalu menarik untuk diketahui. Kerajaan ini sangat tertutup dari dunia luar dan kental dengan dominasi laki-laki. Di dalam negara mereka, kehidupan para putri raja terkunci rapat. Tapi di luar sana, mereka tak bisa lepas dari sorotan publik.©

Ada-ada saja polah para putri Kerajaan Arab yang pada akhirnya membongkar identitas mereka kepada khalayak. Kelakuan Putri Hassa dan Putri Maha misalnya, menjadi buah bibir karena menyuruh pengawalnya membunuh dan gila belanja. Tapi tak semua anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi berbuat semena-mena.

Ada pula Putri Deena , istri dari cicit Raja Arab pertama, Abdulaziz Al-Saud, yang mengembangkan karier di dunia fashion . Tak seperti perempuan Arab kebanyakan yang mengenakan burqa, Deena selalu tampak modis dan dia menjabat sebagai editor di majalah fashion Vogue Arabia. Berikut ini sekilas cerita tentang putri Kerajaan Arab.


# Hassa binti Salman bin Abdulaziz al-Saud© Disediakan oleh PT. Tempo Inti Media , TBK


Putri Hassa , 43 tahun, adalah anak perempuan semata wayang Raja Salman. Dia lahir dari mendiang istri pertamanya Raja Salman, Putri Sultana binti Turki bin Ahmad al-Sudairi. Adapun ibu Putri Hassa meninggal pada Agustus 2011 karena sakit.

Salah satu peristiwa yang menghebohkan terjadi pada Oktober 2016. Saat itu, Putri Hassa melarikan diri dari Paris setelah diduga menyuruh salah satu pengawalnya untuk membunuh seorang pelukis dan dekorator. Putri Hassa memohon kekebalan diplomatik terhadap tuntutan tersebut.

Kasus ini bermula saat dia meminta seorang pelukis dan dekorator mengatur desain flatnya di Avenue Foch, kawasan bergengsi dekat Arc de Triomphe pada 26 September 2016. Saat mendekorasi, Hassa merasa kedua pekerja itu melakukan tindakan mencurigakan karena mengambil gambar beberapa sudut dari flatnya. Hassa menduga keduanya sengaja memfoto kemudian akan menjual gambar tersebut ke publik.

Gara-gara kecurigaan itu, Hassa menyuruh pengawalnya untuk mengikat tangan dan kaki pelukis dan dekorator tersebut. Dia juga memaksa mereka untuk mencium kakinya. Setelah empat jam diikat, keduanya dilepaskan dan diminta tak pernah kembali ke kawasan itu.

Pelukis dan decorator tak tinggal diam. Mereka melapor ke polisi dengan tuduhan ancaman pembunuhan, penculikan, dan kekerasan dengan senjata api. Menurut keduanya, Hassa sempat menyuruh pengawalnya untuk membunuhnya. Pengawal Hassa ditangkap dan menjalani proses persidangan. Adapun Hassa menggunakan kekebalan diplomatiknya untuk menghindari segala tuduhan dan dia tak pernah muncul di persidangan.

Menurut kepolisian, sudah biasa jika pelukis dan dekorator mengambil gambar hasil karyanya selama bekerja. Akibat kejadian itu, pelukis menunutut ganti rugi sebesar 16 ribu Poundsterling atau sekitar Rp 261,9 juta untuk membayar jasanya dan meminta peralatannya dikembalikan.


             # Maha binti Mohammed bin Ahmad al-Sudairi© Disediakan oleh PT. Tempo Inti Media , TBK


Putri Maha merupakan istri ketiga dari Nayef bin Abdulaziz al-Saud atau ipar tiri Raja Salman. Dia pernah membuat kehebohan karena berusaha kabur dari tagihan sebesar US$ 7 juta (sekitar Rp 93,6 miliar) setelah menyewa 41 kamar di hotel Shangri-La Paris selama lima bulan di 2012.

Beberapa tahun sebelumnya, Putri Maha menghabiskan US$ 20 juta (sekitar Rp 267,5 miliar) untuk belanja di Paris. Dia memborong banyak barang di semua butik: Dior, Dolce & Gabbana, dan Louis Vuitton. Bahkan Putri Maha memesan burger untuk diantar ke toko saat berbelanja.

Putri Maha dikenal sebagai shopaholic legendaris. Saat melakukan perjalanan ke Jenewa misalnya, di membutuhkan empat truk untuk membawa barang belanjaannya. Dia tidak selalu cerdas, karena menghabiskan jumlah uang yang sama di Hermès dan di mal yang memberikan diskon, Key Largo. Di Key Lergo Putri Maha tercatat berbelanja US$ 125 ribu (Rp 1,6 miliar) untuk membeli sneaker s, pakaian dalam, jeans , kemudian pergi begitu saja tanpa membayar.

Hal ini juga kerap dilakukan Putri Maha di butik kelas atas di Paris yang sedang dikunjunginya. Daripada membayar, Putri Maha membekali asisten belanjanya sebuah surat utang yang dicetak dengan sangat indah. Kini semua kemewahan itu hilang setelah dia bercerai dan suaminya meninggal. Selain itu, Putri Maha ditahan di Istana setelah kegilaannya terhadap belanja semakin tidak terkendali.


# Deena Aljuhani Abdulaziz



Tidak seperti perempuan di Arab Saudi, Deena Abdulaziz Al-Saud adalah putri Kerajaan Arab Saudi yang tidak memakai hijab atau burqa. Saat berada di luar negaranya, penampilan Deena selalu terlihat edgy , dengan potongan rambut yang sangat pendek serta pakaian yang eksentrik.

Deena Abdulaziz Al-Saud menikah dengan anggota Kerajaan Arab Saudi, Sultan bin Fahad bin Nasser bin Abdulaziz Al-Saud, pada 1998. Dia mempunyai tiga anak, satu putri dan dua putra kembar. Selama sepuluh tahun, Deena menjalankan bisnis fashion berupa butik pakaian mewah D ;Na. Tahun lalu, dia ditunjuk menjadi editor majalah Vogue Arabia.

Untuk Vogue Arabia terbitan pertama, Deena memilih Gigi Hadid untuk muncul di sampul majalah fashion bergengsi tersebut. Dalam satu foto, dia berkomunikasi seribu kata untuk Negara yang telah menunggu terlalu lama edisi Vogue, ujar Deena. Tidak ada wajah yang lebih baik selain Gigi untuk edisi pertama Vogue Arabia. Model yang mendefinisikan wirusahawan masa depan dan generasi dinamis."

Dibesarkan di Riyadh, keinginan Deena terjun ke dunia fashion dimulai sejak remaja. Dia memesan khusus majalah Vogue Amerika ke Riyadh. Aku pelajari semua dari depan sampai belakang. Yang membuat aku sangat tertarik adalah prosesnya, bagaimana orang-orang ini bisa mendapatkan ide yang sangat hebat, ujarnya.
Sumber:Tempo
loading...

0 Response to "Putri Raja Arab: Gila Belanja, Modis, dan Hampir Dipenjara"

Posting Komentar